Jakarta –Pengurus Pusat SOIna menggelar kegiatan dalam rangka memperingati serta memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Special Olympics Indonesia (SOIna) ke-34, bertempat di Wisma Karsa Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora RI), Sabtu pekan lalu (9/9).
Mengusung tema Play Unified for Inclusion, SOIna mengajak masyarakat untuk menghapus diskriminasi terhadap penyandang disabilitas intelektual dan mewujudkan masyarakat inklusif. SOIna juga mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir dan cara pandang tentang penyandang disabilitas intelektual untuk lebih berfokus kepada kemampuan, bukan keterbatasannya.
“Anak-anak bertalenta khusus (sebutan SOIna untuk penyandang disabilitas intelektual) dilahirkan sama seperti kita Semua dengan kekurangan dan kelebihannya. Tantangan SOIna hari ini adalah bagaimana membuat mereka bisa berkontribusi untuk pembangunan sehingga hidup ini lebih kaya tanpa diskriminasi,” ucap Ketua Umum SOIna Bapak Warsito Ellwein dalam sambutannya.
Dalam sambutannya juga, Bapak Warsito Ellwein mengaku bahwa hasil yang didapat SOIna hari ini tidak terlepas dari masa lalu yang luar biasa. SOIna didirikan atas dasar inisiatif DNIKS yang bukan hal mudah mendirikan organisasi khusus seperti SOIna. Sehingga, dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih kepada ketua umum beserta pengurus terdahulu yang telah berjuang dan bekerja keras mendirikan SOIna sehingga sampai hari ini telah berhasil melahirkan banyak atlet-atlet bertalenta yang membanggakan.
“SOIna berdiri hingga hari ini tentu tidak lepas dari peran dan inisiatif para ketua umum dan pengurus-pengurus terdahulu yang telah berjuang keras dengan kerja-kerja besar, menghasilkan banyak prestasi-prestasi membanggakan sehingga membuka banyak ruang kepada kita Semua sampai hari ini. Kami mengucapkan Terima kasih banyak sebesar-besarnya,” tambah Bapak Warsito Ellwein.
Di tengah atlet dan para tamu undangan yang hadir, terlihat beberapa atlet, partner unified, dan pelatih yang berpartisipasi dalam Special Olympics World Games 2023 di Berlin, Jerman. Mereka hadir untuk berbagi pengalaman berkompetisi dengan atlet bertalenta khusus dari negara lain serta memberi memotivasi atlet-atlet lainnya yang hadir.
Dalam mewujudkan dan mengkampanyekan inklusi, SOIna mengajak para tamu undangan dan atlet untuk senam dan bermain bocce bersama. Olahraga ini dilakukan dengan menggabungkan atlet-atlet bertalenta khusus dan tamu undangan dalam satu tim, yang dalam Special Olympics disebut unified sport. Tampak atlet dan tamu undangan larut dalam kebahagiaan saat bermain bersama.
Bocce merupakan permainan olahraga asal Italia. Prinsip dasar dari olahraga ini adalah menggelindingkan bola bocce yang paling dekat dengan bola target, yang disebut palina. Bocce sebagai olahraga Special Olympics mengasah tingkat kefokusan, konsentrasi, serta meningkatkan kemampuan motorik anak-anak bertalenta khusus. Selain itu juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan kontak sosial, mengembangkan fisik, dan meningkatkan rasa percaya diri.
Pada pelaksanaannya, tampak hadir Asisten Deputi Bidang Olahraga Penyandang Disabilitas Kemenpora Bapak Ibnu Hasan mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga RI Bapak Dito Ariotedjo, Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan RI dr. Nida Rohmawati, MPH, dan Bidang Rehabilitasi dan Layanan Disabilitas Kementerian Sosial Bapak Doni.
Kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu yaitu Kemenpora RI, Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT. Frisian Flag, Intex Indonesia, Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI), Dapur Bu Bedjo, Shopcomm, dan Resto.
Penulis : Oky Anggraeny Karepesina