Gedung DNIKS Lantai 3, Jl. Tanah Abang Timur No. 15 Jakarta Pusat 10110, Indonesia.
DONASI
Soina bawa atlet difabel intelektual dorong inklusi di Indonesia
Seorang anak bermain bocce, sebuah permainan mirip bowling yang mudah dimainkan oleh semua golongan karena tidak membutuhkan stamina yang kuat. (ANTARA/HO-Special Olympics Indonesia)

Tidak mau kalah dengan atlet normal dan disabilitas, atlet berkebutuhan khusus Kalimantan Selatan (Kalsel) juga mempersembahkan prestasi.rnTidak tanggung-tanggung, prestasi mereka sudah mendunia. Perenang Arsyad Al Banjari dan pesenam putri Dirasillamuna baru saja meraih medali Special Olympic World Games (SOWG) 2023 di Berlin, Jerman.rnrnArsyad meraih medali emas di nomor 100 meter gaya kupu dan dua perunggu di nomor 100 meter gaya dada serta estafet putera. Sedangkan Silla meraih medali perak senam artistik.rnrnBagaimana mereka bisa meraih prestasi dunia, B-Talk Banjarmasin Pos Bicara Apa Saja mengundang Arsyad dan Sekretaris Special Olympics Indonesia (SOIna) Kalsel Sri Rahayu untuk berbagi cerita, Senin (7/8/2023).rnrnBerikut petikan wawancara yang dilakukan Jurnalis BPost Khairil Rahim yang disiarkan melalui akun Instagram Banjarmasin Post, Facebook BPost Online dan Youtube Banjarmasin News Video:rnApa itu SOIna?rnSri: SOIna adalah organisasi yang menangani olahraga khusus anak disabilitas intelektual dan anak down syndrom. Sudah beberapa kali atlet Kalsel mendapatkan kesempatan memperkuat tim nasional ke world game. Pada tahun ini, ada dua yaitu Perenang Arsyad Al Banjari dan Pesenam Puteri Dirasillamuna yang baru saja meraih medali Special Olympic World Games (SOWG) 2023 di Berlin, Jerman.rnSelain di Jerman apakah pernah tampil di kejuaraan lain?rnSri: Alhamdulillah, SOIna mempunyai kegiatan word game rutin 4 tahun sekali dan ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum sampai ke word game. Di Kalsel, kami selalu melaksanakan seleksi daerah tiga tahun. Tahun keempatnya sudah mengikuti event nasional dan internasional.rnKetika Special Olympic World Games Abu Dhabi 2019, alhamdulillah dari Kalsel ada sembilan atlet. Pada Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) 2022 di Semarang, kita mendapatkan peringkat ke-3.rnrnSejak kapan SOIna Kalsel mengirimkan atletnya untuk Timnas?rnSri: Mulai 2007. Ketika itu atlet lari putri Kalsel ke Shanghai China. Berikutnya di Athena kita dapatkan satu atlet untuk cabang olahraga basket.rnAwal mula Arsyad menjadi atlet renang bagaimana?rnArsyad: Kalau saya aslinya orang Pengambangan, Banjarmasin, permukiman di pinggir sungai.rnDari umur 4 tahun sudah bisa berenang. Jadi atlet setelah duduk di kelas 5 SD. Ibu angkat saya memasukkan saya ke olahraga renang. Awalnya saya ikut latihan-latihan, hingga bisa menjadi atlet renang Banjarmasin.rnSekarang usianya berapa dan bersekolah di mana ?rnArsyad: Usia saya sekarang 18 tahun dan sekolah di SLB Negeri 2 Banjarmasin. Kebanyakan orang menilai SLB itu hanya sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Padahal sebenarnya banyak anak berprestasi di sana.rnApa syarat untuk bisa jadi atlet SOIna?rnSri: Karena SOIna menangani khusus anak disabilitas intelektual dan anak down syndrom, sehingga persyaratannya adalah berkebutuhan khusus disabilitas intelektual dengan IQ rata-rata 50-70. Kalau permainan individu itu ada yang high ability 60-70, ada yang low ability yakni IQ 50. Seperti renang yang Arsyad ikuti masuk yang high ability. IQ nya 60-70, jarak tandingnya 100 meter. IQ 50-60, jarak pertandingannya hanya 25 meter. Kalau Arsyad meluncur dari atas. Kalau 50-60 startnya dari bawah. Untuk bisa masuk SOIna sebagai atlet, harus ada surat keterangan dari psikolog.rnBagaimana perasaan Arsyad saat dipercaya tampil di SOWG 2023 Berlin?rnArsyad: Pertama kalinya saya kaget karena baru pertama kali ke luar negeri untuk bertanding. Sempat minder melihat lawan tinggi-tinggi.rnSaat meraih emas 100 meter gaya kupu-kupu apakah sudah optimistis?rnArsyad: Awalnya saya target dari tiga nomor semuanya harus mendapatkan emas. Namun dapatnya hanya satu. Tapi alhamdulillah, yang dilawan orangnya besar-besar.rnPengalaman ikut lomba di mana saja ?rnArsyad: Pertama kali di Banjarbaru, tujuh bulan latihan dapat perak. Kedua di Balikpapan Open itu dapat perak sama perunggu. Persiapan lagi Banjarbaru Open, dapat emas, baru saya ke Papernas.rnHarapan Arsyad selanjutnya apa?rnArsyad: Dapat medali terus untuk bisa membanggakan Kalsel.rnKalau untuk Pesenam Puteri Dirasillamuna bagaimana menurut ibu Sri?rnSri : Puteri Dirasillamuna sebenarnya adalah basicnya atlet lari, jadi untuk senam artistik sendiri untuk di SOIna merupakan cabang olahraga baru di tahun 2022. Alhamdulillah anaknya juga tahan banting diajak latihan.rn

Sumber : Antaranews.com

https://www.antaranews.com/berita/3714189/soina-bawa-atlet-difabel-intelektual-dorong-inklusi-di-indonesia#:~:text=Special%20Olympics%20Indonesia%20(Soina)%20akan,%2C%20Jerman%2C%20akan%20langsung%20hadir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Math Captcha
11 − 2 =